Belajar Menulis Untuk Pertama Kali di Blog

Beberapa waktu lalu  melalui grup WA Gernastataka di kecamatan tempat kerja saya ada sebuah pesan yang menggelitik nurani saya. Tercenung saya membaca sebuah pesan dari kawan saya yaitu Pak Brian tentang kegiatan belajar menulis. Entah apa yang mendorong saya untuk mengikuti kegiatan yang menurut saya bakal membuat saya kesulitan untuk menuangkan sebuah ide ke dalam sebuah tulisan.  Masih dalam hati muncul celetukan "suara hati" yang mengajak untuk tidak mau terlibat di kegiatan tersebut.  Apa sih untungnya?  Apakah kamu bisa konsisten untuk  terus bisa menulis di blog? Apakah bisa kamu menuangkan ide ke dalam sebuah tulisan? dan masih banyak  lagi suara--suara  untuk mengabaikan ajakan yang menurut saya "kurang kerjaan".

Sejujurnya saya sudah pernah ikut workshop menulis  dari Dinas Kominfo DKI Jakarta. Tetapi sampai sekarang saya belum bergerak menghasilkan sebuah tulisan dalam bentuk apa pun, bahkan sebait puisi pun belum tertuang ke dalam tulisan. Saya masih sekedar ikut kegiatan untuk mencari secarik kertas yang bernama sertifikat. Atau sekedar KTSP alias Korban Tugas Surat Perintah. 😀

Entah apa yang menjadi kegelisahan saya yang kemudian mendorong saya mengikuti kegiatan menulis yang menjadi tawaran dari Pak Brian ini.  Tapi akhirnya kini saya "tercebur" sudah ke dalam grup menulis ini.  Di antara rasa cemas, malu, dan masih ogah-ogahan , Alhamdulillah saya berhasil mengalahkan "bad habit"  atau istilah apa pun itu. 

Ketika tugas pertama membuat blog sekaligus menulis,  ini menjadi sebuah "big problem" yang menghantui saya. Mau menulis apa ya, apakah memakai bahasa resmi atau santai.  Karena saya memang suka "random" baik tata bahasa maupun materinya. 😭

Apalagi ketika saat bersamaan saya juga sedang jadi panitia pernikahan teman guru.  Jadi harus stand by sejak malam hingga siang hari pelaksanaan. Jadi dengan cara mencuri-curi waktu, saya menulis.  Lucu juga ...si sok sibuk kini mulai menulis di blog.  Hehehe...