Assalamu'alaikum
Warrahmatullahi Wabarakatuh, Shalom, Om Swastiastu, Namo Budaya, Salam
Kebajikan. Rahayu. Selamat Sejahtera bagi kita semua.
Pertemuan ke 6 Kelas Belajar Menulis Nusantara Angkatan 28 yang diselenggarakan oleh Persatuaan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Komunitas Sejuta Guru Ngeblog (KSGN) bertemakan Menulis Buku Mayor Dalam Dua Minggu. Sebuah tema yang begitu menarik karena dipastikan muncul sebuah tantangan dalam menulis buku.
Moderator kita kali ini , Bu Aam menampilkan hasil karyanya yang merupakan kolaborasi apik dengan Prof. Richardus Eko Indrajit atau yang akrab dispa Prof. Ekoji. Sebuah umpan pada kail yang diharapkan "dimakan" sehingga mampu memunculkan penulis baru dari KBMN 28 ini.
Buku Karya Bu Aam dan Prof Ekoji |
Sebagai penulis pemula yang bermodalkan ikut-ikutan, belum pernah menulis dalam bentuk apapun dan diterbitkan oleh media apapun selain resume KBMN ini tentu terasa sebagai sebuah pekerjaan maha berat. Apalagi seperti saya yang baru memulai aktivitas menulis di usia lebih dari separuh abad, merupakan beban yang sangat berat.
Menilik
catatan dari Prof Ekoji yang gemar menulis sejak SD dengan tujuan ingin membagi
ide, pemikiran, gagasan, dan cerita kepada orang lain tampak sudah menghasilkan
121 buku mayor dan 623 artikel baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Sebuah catatan prestasi menulis yang luar
biasa. Di sini nyali kita tertantang apakah kita bisa melakukan hal tersebut
sementara kebiasaan menulis kita baru tumbuh, itu pun dalam kondisi “terpaksa”.
Sekalipun
kegemaran menulis beliau sejak SD, namun ternyata tulisan beliau baru
diterbitkan di majalah saat SMP. Inspirasi dalam menulis buku beliau dapatkan
dari menonton televisi dan membaca buku. Tampaknya ini sejalan dengan pendapat
Omjay dulu yaitu barangsiapa rabun membaca maka akan buta menulis.
Ada
yang menarik dalam penyajian materi kali ini. Ternyata Prof. Ekoji ini orang
yang sistematis sekali. Terbukti dari penomoran dari pesan WA yang beliau
bagikan di grup sehingga kesan serius
dalam persiapan ketika akan menjadi narasumber.
Selanjutnya
beliau membagikan kisahnya ketika pertama kali menerbitkan buku. Buku Mayor
pertama yang terbit adalah di tahun 2000, yaitu dua tahun setelah krisis dan
reformasi. Sepuluh buku pertama saya
isinya adalah bunga rampai. Setiap buku terdiri dari 50 artikel. Setiap artikel
berisi ringkasan SATU TOPIK yang sedang menjadi trend pada saat itu.
Mengutip pendapat Prof. Ekoji bahwa beliau sendiri tidak menduga ketika begitu banyak orang yang membelinya. Sampai akhirnya jadi ketagihan menulis. Hal lain yang membuat motivasi menulis lebih besar adalah karena banyaknya SMS (dulu belum ada WA) yang masuk ke nomor HP beliau untuk mengucapkan terima kasih atas buku yang saya buat. Tentu saja hal tersebut membesarkan hati dan saya merasa hidup saya berguna untuk orang lain. Begitulah pentingnya menulis nomor handphone di setiap buku yang saya tulis. Testimoni konsumen menjadi “darah segar” untuk terus berkreasi dan berinovasi dalam menulis.
Ketika tanggal 16 Maret 2020 semua guru dan siswa harus belajar dari rumah, Prof Ekoji memutuskan untuk menjadi youtuber. Setiap hari narasumber kita ini membuat satu youtube, yang isinya hal-hal berkaitan dengan PJJ (karena sedang menjadi pembicaraan nasional).Beliau membuat youtube dengan judul aneh-aneh, seperti gamification, flipped classroom, collaborative learning, metaverse, IOT, big data, dan lain sebagainya.
Menurut saya, Prof Ekoji untuk tetap eksis dalam dunia berbaginya telah berevolusi sesuai zamannya. Kata kuncinya ternyata ikut arus dalam topik yang aktual dan dibutuhkan banyak orang. Maka di sanakita akan dicari baik tulisan maupun tontonan. Bukan sekedar menjadi penonton tetapi ikut beraksi sesuai kebutuhan yang kekinian.
Saat
Oom Jay mengajak Prof Richardus Eko Indrajit untuk mengajarkan guru-guru menulis, beliau tergerak untuk
bereksperimen. Setiap guru diminta untuk membuka youtube beliau dengan alamat
EKOJI CHANNEl, kemudian setiap guru diminta untuk menuliskan apapun yang beliau
bicarakan di youtube tersebut. Setelah itu Prof . Ekoji memberikan tambahan
referensi untuk memperkaya konten. Alhasil, dari 30 guru yang berniat
bergabung, 19 buku diterbitkan. Dan dari
19 buku tersebut, satu buku terpilih jadi Buku Terbaik Nasional versi Perpusnas
untuk kategori PJJ.
Sekali
lagi terlihat bahwa kecerdasan beliau dalam membidik segmen pasar yang akan
beliau jadikan target pemasaran buku terlihat.
Kreativitas dan inovasi sangat dibutuhkan untuk mampu menangkap
tantangan Zaman.
Berkat
bimbingan dan kolaborasi dengan beliau, tercatat sudah lebih dari 60 buku
guru-guru hebat yang berhasil diterbitkan oleh Penerbit ANDI.| Nah pada
kesempatan baik ini, beliau ingin mengajak guru-guru yang tertarik untuk
menjadi penulis buku mayor yang diterbitkan untuk mendaftarkan diri. Namun kali
ini agak berbeda modelnya. Saya akan kasih SEBUAH TEMA, kemudian dengan
bimbingan beliau dan bu Aam anda mendalami tema tersebut sehingga menjadi buku.
Tema yang akan narasumber bagikan ke pada peserta yang niat
dan serius dalam menulis. Kali ini beliau menargetkan buku-buku sudah masuk ke
penerbit untuk dikurasi SEBELUM Idul
Fitri. Wah, sebuah proyek yang ambisius bagi para penulis pemula seperti saya,
tetapi mungkin ini yang diharapka Prof Ekoji agar penulis pemula tidak terlalau
banayka bermain di teori tanpa melakukan aksi.
Jadi ingat mantra sakti Bu Widya “Karena satu ons tindakan nyata
lebih berharga dari satu ton niatan”
Saran yang beliau tularkan adalan tidak perlu berfikir panjang-panjang dulu. Mulai dari satu hal yang sederhana. Jangan menuliskan sesuatu yang kita tidak mengerti dan tidak ada sumber referensinya. Prof Ekoji senang mengajak rekan-rekan guru untuk BERJALAN BERSAMA, bukan sekedar BERDISKUSI. Kebanyakan orang senangnya berdiskusi dan TAKUT EKSEKUSI. Kalau saya terbalik, langsung EKSEKUSI di bawah bimbingan saya, baru kita berdiskusi nanti kalau ada hambatan.
Dalam link youtube yaitu https://www.youtube.com/watch?v=17v72RUhZIY beliau memberikan tips-tips untuk memilih topik yang layak untuk diterbitkan oleh penerbit mayor. Salah satu cara memilih topik yang aktual adalah dengan memakai aplikasi di dalam google trend . Carilah topik yang populer dan jangan kuatir dengan kemampuan editorial karena hanya bernilai 10% dalam sistem Penilaian Penerbitan.
Kali
ini Prof Ekoji dan Bu Aam telah berhasil menggugah kesadaran pentingnya berani
membuat karya berupa tulisan sehingga menjadi sebuah buku yang terbit di
penerbit mayor. Sebuah penyajian yang
berhasil mengobarkan semangat untuk menulis. Tinggal kembali kepada kita
bagaimana menjawab semua tantangan tersebut.
Tetap berdiri di titik nyaman atau berkeringat untuk mewujudkan diri
menjadi insan penulis yang berani dan berprestasi.
Tabik.
Bagus dan inspiratif
BalasHapusterima kasih Bu Sulis
HapusMantap dan luar biasa pak Agung
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusLengkap resumenya keren pak👍👍
BalasHapusTerima kasih Bu Farida
HapusSUKAAA
BalasHapusMantap dan luar biasa pak👍
BalasHapusNggih Pak Terima kasih
HapusInspiratif
BalasHapusTerima kasih Bu
HapusTulisan rapi, layout rapi. Ajarin Saya dong, Pak! hehe ...
BalasHapusAh si Ibu bisa saja ...belajar bersama Bu
Hapussemakin kereeen, sukses selalu
BalasHapusTerima kasih...masih tahap belajar Bun... terima kasih kunjungannya
HapusLuar biasa bu
BalasHapusMaaf Pak Teguh....saya Bapak...terima kasih
HapusMari ke pasar pagi membeli tomat, mari percaya diri dan tetap semangat,, eeaaa
BalasHapusPantun yang keren... Terima kasih sudah berkenan hadir
HapusKeren dah...top markotop....lanjutka n
BalasHapusTerima kasih Bu Milma..saling menyemangati
HapusWaaah, pak Agung .... ini sih blog berbintang 5, fullll kereeen
BalasHapusTerima kasih Bu There...belum sempurna Bu..shalom
HapusBetul kereeen bgt Pak...mantap pokoknya
BalasHapusTerima kasih Bu atas dukungan dan kunjungannya..saling support yuk
HapusMantap .maju terus
BalasHapusTerrima kasih Bu Ratna
HapusPadat berisi tulisan bapak
BalasHapuswah, mantap sekali pak
BalasHapus