Menulis Dengan Gairah

 

Flyer 2 

Judul                 :      Menulis Dengan Gairah  

Resume ke        :      2

Gelombang       :      28

Tanggal             :      11 Januari 2023

Tema                 :      Menjadikan Menulis Sebagai Passion

Narasumber      :      Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd (Bu Kanjeng)

Moderator         :      Widya Setianingsih, S. Ag

 

Kali ini acara dibuka dengan puisi dari Bu Widya dengan judul “Sajak Tanpa Judul”. Sebuah goresan tinta yang mampu membawa pikiran ikut larut di dalamnya.  Sembari menunggu acara dimulai oleh nara sumber kucoba memaknai setiap kata-kata tersebut. 

Adapun susunan acaranya terbagi dalam 4 sesi yaitu:

1. Pembukaan

2. Paparan materi melalu chat WA grup

3. Tanya jawab

4. Penutup

Passion atau renjana merupakan kecenderungan yang kuat terhadap suatu aktivitas yang digemari oleh seseorang. Demikian tulis IbuWidya dalam pengantarnya.  

Mengutip cuitan puisinya Bu Widya “Karena satu ons tindakan nyata lebih berharga dari satu ton niatan” membuat setiap rasa dan asa mulai pudar meredup bisa bangkit kembali.

Selanjutnya Narasumber yaitu  Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd yang seorang guru, blogger, editor, dan motivator memberikan alasan menulis menjadi passion yang menjanjikan yaitu:
1. Kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berpikir

2. Hingga hari ini, profesi penulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan
    dihargai secara sosial

Berdasarkan pendapat beliau bahwa kendala dan hambatan seorang penulis adalah merasa tidak berbakat, tidak memiliki waktu, tidak memiliki ide, tidak mau dikritik, tidak suka menulis.  Tugas kita agar mau menulis adalah dengan menghilangkan kata tidak yang ada di depan 5 kendala tersbut di atas.

Agar gairah menulis kita muncul sebaiknya kita alasan kita untuk menulis, mengapa kita menulis, bagaimana cara kita menulis dan kapan kita mulai menulis.

Selanjutnya Bu Kanjeng juga memberikan langkah-langkah menjadi penulis yang baik yaitu:
1. Untuk menjadi seorang penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku baik yang
    bersifat general (umum) maupun spesifik (misalnya sesuai dengan background akademik
    atau interest pribadi kita)

2. Hal ini penting karena ide dan gagasan seringkali muncul saat kita mendialektikakan bahan
    bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri. Bila
    diperlukan, ada baiknya kita memiliki mentor menulis yang tepat

3. Baik secara langsung maupun apa yang kita lihat dan baca di media

4. Berapa banyak pengetahuan, pengalaman dan kisah orang lain yang dapat kita serap?

 

Adapun langkah -- langkah persiapan dalam menulis adalah:

1. Menggali dan Menemukan Gagasan/Ide

    Penulis dapat menlakukan pengamatan, imanjinasi, dan kajian pustaka. Sedang untuk
    menemukan ide dilakukan dengan brainstorming

2. Menentukan Tujuan, Genre, dan Segmen Pembaca

    Sasaran pembaca akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan warna
    tulisan. Pastikan tulisan kita marketable alias laku di pasaran.

3. Menentukan Topik

    Hal ini dilakuakn setelah kita menetapkan tujuan menulis, genre apa yang dipilh dan siapa
    target pembacanya

4. Membuat Outline

    Outline atau kerangka menunjukkan gambaran materi yang akan ditulis, jadi cukup dengan
    garis besarnya saja. Karaktersitik outline yang baik memiliki kesederajatan yang logis,
    kesetaraan struktur, kepatuhan, dan penekanan

5. Mengumpulkan Bahan Materi / Buku

    Penulis wajib membaca banyak buku dan sumber bacaan untuk memperkaya perspektif
    dan referensi. Bahan bacaan menyesuaikan dengan topik yang dipilih tentunya.

 

Langkah berikutnya adalah kita melakukan

1. Editing

    Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah membaca ulang dengan seksama,
    menyempurnakan draft

2. Revising

    Tahap ini yang kita lakukan adalah mengubah beberapa bagian naskah, melengkapi
     naskah, mengevaluasi kembali naskah untuk menihilkan kesalahann penulisan

 
3. Publishing

    Tahap ini yang kita lakukan adalah mengirimkan naskah, mencetak ( perwajahan buku,
    tata letak, ISBN, proof reading) dan terakhir percetakan, dilanjutkan promosi dan
   distribusi

Saya sepakat dengan pernyataan Bu Kanjeng tentang menulis dapat menjadi healing, karena saya juga melakukan hal yang demikian.  Namun bedanya tulisan itu hilang bersama bara api karena saya bakar agar hilang segala gundah gulana saya.

Mengapa menulis versi Founder KBMN antara lain bisa travelling ke luar negeri, karena memang lomba bisa dapat duit dari gopay, bisa ketemu mas Menteri, bisa ketemu Pak Presiden.  Bisa mengedukasi pembaca untuk berliterasi, bisa keliling Indonesia karena menulis.

Materi kali ini menjadi satu pelecut agar kita tetap mau menulis apapun kondisinya, karena justeru ketika terjadi writing block kita bisa googling atau membaca buku motivasi.

Kesimpulannya adalah ketika menulis sudah menjadi renjana, maka dalam kondisi apapun pasti akan lahir tulisan, akan muncul ide-ide brilian untuk dijadikan sebuah tulisan .  

Pertemuan kali ini ditutup kalimat bermakna yaitu ajakan untuk tetap menjadi penulis. karena menulis adalah keterampilan tertinggi saat mengolah rasa, mengolah kata, dan merangkainya jadi pesan yang bermakna bagi si pembaca.  

Tabik