Rabu, 01 Februari 2023

Sejarah Kurikulum Pendidikan di Indonesia


Berbicara mengenai pendidikan tentu tak lepas dari berbicara tentang kurikulum. Mengapa? Karena kurikulum adalah “cetak biru” pendidikan suatu negara. Menurut UU No. 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 19 kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pada saat ini terdapat pelaksanaan dua kurikulum yaitu Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013. Hal tersebut terjadi karena sekolah diberikan kebebasan untuk memilih dalam pemanfaatan platform merdeka mengajar. Pilihan tersebut yaitu mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi. Kurikulum 2013 masih dipakai oleh sekolah yang memilih mandiri belajar dan mandiri berubah. Sedangkan yang mandiri berbagi itu semua menggunakan Kurikulum Merdeka secara lengkap bukan parsial. Berikut ini adaalh sejarah kurikulum pendidikan di Indonesia 

1. Kurikulum Rencana Pelajaran

Sebagai negara yang baru merdeka tentu saja karena kita belum siap semua sistem pendidikannya, maka kurikulum yang digunakan adalah kurikulum yang diterapkan  adalah kurikulum jaman kolonial Belanda.  Baru pada tahun 1947 muncul kurikulum hasil pemikiran bangsa sendiri yang kemudian dikenal dengan nama Kurikulum Rencana Pelajaran 1947. Dengan segala sumber daya yang ada pemerintah berusaha menyusun kurikulum sebagai panduan dunia pengajaran pada saat itu. Fokus utamanya adalah membangun karakter manusia dan semangat nasionalisme.

2. Kurikulum Rencana PelajaranTerurai

Kurikulum Rencana Pelajaran Terurai adalah kurikulum hasil penyempurnaan kurikulum 1947.  Dalam kurikulum ini satu mata pelajaran diampu oleh seorang guru. Jadi jika ada 12 mata pelajaran, maka terdapat juga 12 orang guru.  Sekarang dikenal dengan istilah guru bidang studi atau guru mata pelajaran seperti yang berlaku di SMP dan SMA/SMK sekarang. . Kurikulum ini hanya dipakai pada jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.

3. Kurikulum Rencana Pendidikan

Pergantian kurikulum itu idealnya adalah 10 tahun sekali.  Akan tetapi kali ini berbeda. Kurikulum Rencana Pendidikan 1952 yang mempunyai sasaran utamanya pengembangan moral, meningkatkan kecerdasan, kematangan emosional atau artistik, dan keterampilan, serta jasmani yang matang ini muncul pada tahun 1952.  Jadi Kurikulum Rencana Pelajaran Terurai hanya berusia 5 tahun saja. Yang paling menarik adalah setiap pelajaran dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Adapun Undang-Undang yang menjadi landasan hukumnya adalah UU No. 5 Tahun 1950 tentang Dasar-Dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah.

4. Kurikulum Rencana Pendidikan

Adanya keinginan pemerintah untuk memberikan bekal pendidikan yang baik untuk warga negaranya, terutama pengetahuan akademik sebagai bekal jenjang Sekolah Dasar, mendorong pemerintah meluncurkan kurikulum baru yang dikenal dengan Kurikulum Rencana Pendidikan 1964. Kurikulum ini mengelompokkan mata pelajaran menjadi empat yaitu kelompok pembinaan, Pancasila, dan pengetahuan dasar, serta terakhir yaitu kecakapan khusus.

5. Kurikulum 1968

Perubahan orde lama dan orde baru pada tahun 1965 membawa perubahan pula pada kurikulum yang digunakan. Ada kepentingan politis yang melatarbelakangi penyusunan kurikulum 1968 ini. Kurikulum bertujuan membentuk manusia Pancasilais  sejati, insan yang kuat, dan manusia yang sehat jasmaninya, meningkatkan kecerdasan dan keterampilan baik fisik, moral, budi pekerti, dan religius. Pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konskuen menjadi pedoman pelaksanaan kurikulum ini.

6. Kurikulum 1975

Perubahan dan perkembangan dunia menuntut dunia pendidikan untuk terus menyesuaikan diri. Apalagi pembangunan nasional telah berjalan. Situasi dan kondisi ini memicu lahirnya Kurikulum 1975.  Kurikulum ini dibuat oleh pemerintah pusat.  Sekolah tinggal melaksanakannya. Penulis telah mengalami kurikulum ini ketika  di SD.  Kurikulum ini menggunakan pendekatan Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional (PPSI) yang didefinisikan bahwa proses pembelajaran selalu mengarah pada ketercapaian tujuan. Teori pembelajaran yang dianut kurikulum ini adalah teori behavioristik.

7. Kurikulum 1984

Kurikulum 1975 mendapat banyak kritikan karena guru terlalu sibuk menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.  Menanggapi kritik  dan sekaligus menjawab perkembangan zaman, pemerintah lalu menerbitkan Kurikulum 1985 yang diberi label sebagai kurikulum 1975 yang disempurnakan.  Tujuan masih menjadi panglima, hanya saja dalam kurikulum ini disertai dengan proses. Istilah CBSA atau Cara Belajar Siswa Aktif lahir dalam kurikulum ini.

8. Kurikulum 1994

 Istilah ganti menteri pendidikan ganti kurikulum mulai berkembang di masyarakat. Dengan landasan hukum UU no. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional kurikulum ini merupakan ramuan antara kurikulum 1975 dan kurikulum 1982. Istilah catur wulan digunakan pada kurikulum ini. Jadi setiap tahun terdapat tiga catur wulan.  Istilah link and match hadir dalam kurikulum ini yang diartikan sebagai sinergi antara sekolah sebagai penyedia tenaga terampil yang akan digunakan oleh kalangan industri.  Akibat hal tersebut, maka kurikulum ini dianggap menciptakan mesin atau robot bagi dunia industri. Muatan nasional dan muatan lokal hadir dalam kurikulum ini, akan tetapi menyebabkan beban peserta didik menjadi berat.

9. Kurikulum 2004

Kurikulum ini dikenal dengan kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Peserta didik harus menguasai aspek pengetahuan dan pemahaman, tetapi juga harus menguasai aspek keterampilan, sikap, minat, serta motivasi dan nilai-nilai agar peserta didik bertindak sekaligus bertanggung jawab. Sumber belajar siswa tidak terpaku hanya pada guru, tetapi juga pada sumber belajar lainnya.

 

10. Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kebebasan sekolah atau satuan pendidikan dalam menyusun kurikulum yang ssuai dengan kebutuhan dan lingkungan di mana sekolah berada menjadi nyata pada kurikulum ini. Karena itu kurikulum ini disebut sebagai KBK yang disempurnakan. Istilah kompetensi inti dan kompetensi dasar digunakan dalam kurikulum ini.  Landasan hukum kurikulum ini adalah UU nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

11. Kurikulum 2013

Perkembangan teknologi menjadi salah satu aspek yang digunakan untuk mengubah kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013. Fokus kurikulum ini adalah pendidikan karakter. Domain yang hendak dicapai siswa meliputi aspek kognitif, psikomotor dan afektif.

Demikian sejarah singkat kurikulum pendidikan di Indonesia.  Setiap perubahan lingkungan pendidikan, baik politik, ekonomi maupun teknologi mempunyai pengaruh terhadap hadirmya perubahan sebuah kurikulum. Dengan kata lain dunia pendidikan akan terus berinovasi dan berkembang menyesuaikan zaman, termasuk di dalamnya adalah kurikulumnya.

 

Sumber :
Farah Dina Insani, Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia Sejak Awal Kemerdekaan Hingga saat ini, https://ejournalstaidarussalamlampung.ac.id

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan sopan

Dari Penulis Menjadi Penerbit

  Judul                 :     Usaha Penerbitan Buku Resume ke       :      30 Gelombang       :      28 Tanggal            :      17 M...