Kegiatan Literasi di Lapangan / Dokpri |
Waktu pelaksanaaannya adalah setiap hari Selasa pukul 06.30 - 07.00 WIB. Adapun buku yang dibaca dibebaskan jenisnya. Boleh fiksi maupun non fiksi. Hal ini dilakukan karena jumlah buku di perpustakaan sekolah yang terbatas. Jadi anak-anak dipersilakan untuk membawa buku masing-masing. Bisa juga artikel -artikel yang didownload secara online.
Jadi setelah pukul 06.30 anak-anak berkumpul di lapangan olahraga. Kemudian para guru memberikan arahan dan mengawasi kegiatan tersebut. Setelah peluit dibunyikan maka anak-anak dipersilakan untuk membaca buku masing-masing. Lima belas menit berjalan peluit kedua dibunyikan sebagai pertanda bahwa waktu membacanya telah habis. Kemudian dipersilakan anak-anak untuk maju dan menceritakan kembali bacaan tadi dengan menggunakan bahasanya sendiri. Tujuannya adalah selain melatih rasa percaya diri juga menguji tingkat literasinya serta ajang pencarian bakat sebagai pendongeng.
Menceritakan Kembali Buku Yang Dibacanya/Dokpri |
Giliran ketiga adalah Shavin yang dengan gaya story telling yang sangat mengasyikkan. Sudah seperti pendongeng yang handal Shavin menghipnotis audience-nya sehingga semua anak-anak memperhatikan dan memandang ke arahnya. Sebuah kesuksesan dari kegiatan ini tergambar jelas di sana.
Berdasarkan hal tersebut, program literasi bersama yang pertama kali ini berhasil bahkan melebihi dari harapan semula. Inilah yang menjadi pemicu semangat sekolah untuk terus menumbuhkan budaya literasi pada anak-anak.
keren kegiatan sekolahnya pak. Semangat berliterasi
BalasHapusTerima kasih Bu Tuti... Boleh berbalas komentar di blognya Bu.. silakan dituliskan nama blognya
HapusPembiasaan baik untuk ditiru kegiatannya.
BalasHapusTerima kasih Pak WA Sutanto
HapusWah mantap Pak Agung. Persis seperti di sekolah saya. Setiap Selasa pagi seluruh siswa baca buku di lapangan
BalasHapusMengikuti jejak senior Pak 😁
HapusMantap
BalasHapusTerima kasih Bu sudah berkena hadir... dan berkomentar
HapusBagus sekali pembiasaan di sekolah bapak.
BalasHapusTerima kasih Bu Edha
HapusWah, inspiratif sekali. Ini masuk pendidikan karakter, menumbuhkan kepercayaan diri anak sejak kecil. Lanjutken...
BalasHapus